Rabu, 24 Maret 2010

Masjidku yang kucinta... 

Hari ahad kemarin ada kerja bakti di kampung. Dengan perasaan agak malas aku berangkat karena Bapak menyuruhku menggantikannya. Ternyata hari ini kerja bakti di masjid. Program yang mau dikerjakan adalah penyiapan untuk pembuatan menara sebelah utara dan balkon lantai 2 bagian utara. Jadi hari ini harus memotong besi, memindah pasir dan menyiapkan beton yang mau dipakai sebagai pondasi.

Di awal kerja bakti, salah seorang tetanggaku mengucapkan sebuah pernyataan kepadaku. Beliau berkata, “Sayang, masjidnya sudah bagus, eh jama’ahnya malah tidak ada”.
“Tadi pagi saja yang sholat shubuh berjama’ah hanya 4 orang”, beliau melajutkan rasa keprihatinannya.
Pernyataan beliau membuat aku terdiam, aku bingung mau jawab apa. Sambil bercanda, aku menjawab, “Kalau begitu besok kerja baktinya mulai sebelum shubuh aja Lek, biar ramai..he2”.
Dalam hati aku tersadar, secara tidak langsung aku merasa tersindir juga dengan pernyataan beliau. Aku pernah mencintai masjid ini, tiada hari kulalui tanpa sekalipun absen paling tidak sholat berjama’ah di masjid kalau aku ada dirumah. Aku juga menjadi muadzin yang biasa mengumandangkan adzan di masjid, aku juga menjadi salah satu juru kunci masjid yang berhak membawa kunci masjid yang dulunya biasa dikunci demi keamanan ini.
Akan tetapi sekarang berubah. Sudah sekian lama aku tidak menginjakkan kaki di masjidku ini. Paling datang kalau pas sholat jum’at, itupun juga 2x dalam selapan karena di minggu-minggu yang lain aku sholat jum’at di tempat lain. Pengajian rutin aku juga tidak pernah ikut, entah karena sedang tidak di rumah maupun karena memang keinginan untuk datang itu tidak ada.
Trus kemarin salah satu saudaraku bilang ke aku, “mas ibnu, TPAnya dihidupkan lagi yuk. Ibu-ibu itu minta supaya TPA nya diadakan lagi”. Padahal dulu aku yang biasanya akan mengucapkan kata-kata ini kepada orang lain. Tapi sekarang...

Tidak ada komentar: