Senin, 06 Oktober 2008

KETUPAT LEBARAN

Seperti tahun-tahun sebelumnya aku melewatkan 3 hari terakhir ramadhan dengan aktifitas membuat ketupat di masjid yang ada di kampungku. Di hari terakhir, aku sudah berada di masjid sejak subuh, habis subuh tilawah terus dilanjutkan dengan membuat ketupat. Hari ini pesanan ketupat lumayan banyak karena tadi salah satu panitia ada yang muter ke rumah-rumah warga untuk mendata siapa yang ingin pesan ketupat.
Yang membuat ketupat di masjid saat itu hanya ada aku, Heri, Dian, Putri, Lia, Ningsih dan beberapa orang anak usia TK dan SD. Sebuah kalimat terbersit dalam pikiranku.."Duh, bakal gak bisa pulang ini kayaknya.....". Dan memang benar sih, kami berada di masjid sampe menjelang dhuhur setelah pesanan terakhir dapat kami penuhi...dapat uang 300 ribu, alhamdulillah.
Ketika yang lain sedang bersih-bersih di masjid, aku minta ijin pulang terlebih dahulu...gak enak kan sedari pagi belum mandi..he2. Akhirnya aku pulang terlebih dahulu dibandingkan yang lain.
Saat pulang, aku melewati salah satu rumah temanku yang masih di masjid. Kulihat ibunya sedang duduk di depan rumah, aku kemudian menyapa beliau dengan senyum khasku....he2 (habis emang cuma bisa senyum, kalo disuruh menyapa verbal biasanya sulit). Ibu itu lalu menjawab sapaanku dan bertanya "Temanmu kamu kok belum pulang mas ibnu, ada dimana?".
Aku menjawab, "Masih dimasjid Bu, sedang beres-beres".
Beliau menjawab lagi, "Emang sedari tadi di masjid ngapain, sampe sekarang belum pulang...padahal di rumah juga ada kerjaan..."
Aku diam deh..tidak bisa menjawab apa-apa.."Tadi sedang menimbang zakat dan menyalurkannya Bu". Aku berusaha menjelaskan tentang tugas penting yang sedang temanku kerjakan. Walau aku yakin jawaban itu pasti tidak memuaskan...(di kemudian hari aku tahu dari temanku, pas dia pulang kerumah habis dhuhur ibunya bertanya.."Kok tidak biasanya jam segini sudah pulang?" gludak...jadi sedih)
Aku tidak tahu, kadang aku berpikir...memang hampir selama lima tahun terakhir kami selalu terjebak dalam aktifitas di masjid mejelang lebaran, salah satunya tentang membuat ketupat. Dan semakin hari, jumlah pemuda seusia kami semakin berkurang...apalagi di tahun terakhir ini, cuma ada kami aja dan anak-anak kecil itu, dimana yang lainnya?. Apa yang salah...bahkan generasi dua angkatan di baawhku kelihatannya tidak ada yang menjadi aktifis di masjid, bisa jadi ini salah satu bentuk kegagalan kami dalam kaderisasi. Wallahu'alam

Tidak ada komentar: